Nama : Indra Yudo Prasetyo
NPM : 15214312
Kelas : 1EA31
Mat-Kul : Softskill – Ilmu Budaya Dasar
Tugas 8
PENGERTIAN
HARAPAN
Harapan berasal dari kata
harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu
yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang
dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar
dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada
orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.
PERSAMAAN
HARAPAN DAN CITA – CITA
Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada
Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan
sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung
pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi
bintar.
Antara harapan dan cita-cita
terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum
terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal
yang lebih baik atau meningkat.
PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
A.
Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan,
atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkala, mempunyai keturunan dan
sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan
untuk itu semua. Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa,
bergembira, dan sebagainya.
Seperti halnya orang yang menonton pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa,
pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila
penonton tidak tertawa,
harapan kedua belah
pihak gagal, justru sedihlah
mereka.
Kodrat juga terdapat pada
binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan,
berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat
binatang, walau bagaimanapun juga besar
sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua makhluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak.
Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu
barang yang dipilihnya. Dengan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik
dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan
kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam
diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan
kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama dengan
manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
B. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa
manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan
atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmaniah misalnya
makan, minum, pakaian, rumah (sandang, pangan, dan papan), ketenangan, hiburan,
dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama
dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas,
baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun
kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat
dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada
hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a)
kelangsungan hidup (survival),
b)
keamanan ( safety ),
c)
hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
(be loving and love),
d)
diakui lingkungan (status),
e)
perwujudan cita-cita (self actualization)
HARAPAN
SAYA
Harapan saya diawal tahun
2015 ini agar selalu diberikan kesehatan untuk diri saya sendiri dan untuk
keluarga saya. Dilancarkan kuliahnya, dapat IPK yang bagus. Dilancarkan segala
urusan, diberikan rezeki yang cukup dan berkah. Semoga diberikan kesuksesan dan
bertambah dewasa.
REFERENSI/SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar